Postingan

Menampilkan postingan dari Desember 21, 2011

Kisah TKI Malaysia: Catatan Pilu Keluarga Perantau dari Desa Lewohedo

Posted on by dudy   Senja baru saja berlalu, sementara sayup-sayup terdengar alunan merdu musik dangdut dari kejauhan, dengan langkah tergesa-gesa, Siska Da Gomes merapikan taplak meja sambil mempersilahkan penulis duduk. Wanita berusia lima puluh tahun itu tampak hati-hati menyalakan lampu pelita dari kaleng “Maaf, agak kotor”, katanya malu-malu, “Tidak apa-apa”, jawab ku singkat. Setelah ditinggal suaminya merantau delapan tahun lalu, Siska Da Gomes tinggal sendiri di rumah kecil yang dindingnya mulai berlubang sana sini. “Bapak pernah telepon atau kirim surat ka?”, tanya ku memecah kesunyian. “Tidak pernah pa”, jawabnya dengan nada sedih. Sejenak saya tertegun, membayangkan Siska yang delapan tahun tanpa berita dari suami yang mengadu nasib di Malaysia. Delapan tahun bagi Siska bukan waktu yang singkat. Demikianlah salah satu potr

Flores Timur dan Tradisinya

Kabupaten Flores Timur, sesuai namanya, terletak di bagian Timur Pulau Flores. Kabupaten ini dibentuk berdasarkan Undang-undang Nomor 69 tahun 1958 yang ditetapkan pada tanggal 20 Desember 1958, yang mana tanggal tersebut dijadikan sebagai hari ulang tahun kabupaten Florest Timur. Awal dibentuk, kabupaten ini terdiri dari delapan kecamatan, yang meliputi Flores Timur Daratan, Pulau Adonara, Pulau Solor, dan Pulau Lomblen (Lembata). Namun pada tahun 1999, Lembata ditetapkan menjadi Kabupaten tersendiri. Akibat proses pemekaran wilayah, pada saat ini, di Kabupaten Flores Timur terdiri dari 19 kecamatan, dengan ibukota Larantuka. (lihat situs Pemerintah Kabupaten Flores Timur: Sayang, selama enam hari, saya lebih banyak di Larantuka dan hanya sempat berkunjung ke Kecamatan Tanjung Bunga (Nama Pulau Flores diambil dari bahasa Portugis  ”Cabo de Flores” yang artiny