Postingan

Menampilkan postingan dari November 11, 2011

RASA RELIGIOSITAS ORANG FLORES:

Sebuah Pengantar ke Arah Inkulturisasi Musik Liturgi Oleh Yoseph Yapi Taum 1. Pengantar   Pertanyaan utama yang menggelitik rasa ingin tahu saya ketika menerima topik sarasehan ini  adalah, untuk apa menggali ‘rasa religiositas’ sebuah kelompok etnis? Apa sesungguhnya relevansi dan urgensinya? Jawaban atas pertanyaan ini penting sebagai dasar bagi pembahasan selanjutnya.   Beberapa ahli filsafat kebudayaan, seperti Zoetmulder, Driyarkara, Mangunwijaya, Dick Hartoko (dalam Taum, 1997a: 3) mengungkapkan bahwa awal mula segala ilmu pengetahuan dan kebudayaan adalah rasa religiositas. Dengan kata lain, keinginan untuk memuja Sang Pencipta mendorong terbentuknya kebudayaan setiap etnis. Karena itu, menurut saya, memahami 'rasa religiositas' dari sebuah kelompok etnik merupakan kunci memahami kebudayaan etnis tersebut, karena kebudayaan pada awalnya diabdikan untuk mengungkapkan rasa religiositas tersebut. Dengan memasukkan

DESAIN IkLAN

Gambar
Iklan adalah sebuah bagian dari seni penyampaian maksud kepada khalayak ramai. Berkspresi untuk membuat iklan merupakan upaya kreatif untuk menuangkan segala ide ke dalam bentuk yang tentunya belum sempurna. Untuk itu jiklau masih terdapat banyak kekurangannya, mohon kritik dan saran yang membangun dari para pemerhati. Berikut Contoh Desain Iklan yaang Coba Diuat Pertama Kali Oleh Saya:

Unsur-Unsur Pemikiran Machiavelli dalam Praktek Negara Demokrasi

Gambar
Inti pemikiran politik Machiavelli adalah kekuasaan, bagaimana kekuasaan ini diraih dan dipertahankan. Sumber kekuasaan bagi Machiavelli adalah negara, oleh karena itu negara dalam pandangannya memiliki kedaulatan dan kedudukan tertinggi. Namun pemikirannya mengenai bentuk negara ini bukanlah negara demokrasi seperti yang sedang menjadi kecenderungan sekarang ini. Yang menjadi perhatian Machiavelli tentang bentuk negara ini adalah, kekuasaan despotik, kolonial, dan aneksasi. Pemikiran ini tampaknya sudah tidak bisa dipakai karena sangat bertentangan dengan demokrasi dan kesamaan derajat antara bangsa-bangsa. Selain itu, sebagian pemikirannya tampak diwarnai ide kekerasan, kelicikan, dan egoisme dalam rangka meraih dan mempertahankan kekuasaan. Namun apakah seluruh pemikirannya sudah tidak sesuai zaman dan tidak terpakai lagi. Apakah sebenarnya masih ada, paling tidak unsur-unsur pemikirannya yang masih bisa diterapkan dalam praktek negara demokrasi. Sebenarn

SEMANA SANTA

A. Sekilas Sejarah Patung Tuan Ma Dalam tradisi gereja Katolik di Flores Timur, khusunya di Larantuka, ibukota Kabupaten Flores Timur, hari Kamis Putih merupakan hari suci untuk melakukan kegiatan “tikan turo” atau menanam tiang-tiang lilin sepanjang jalan raya yang menjadi rute Prosesi Jumat Agung pada keesokan harinya (10/4). Pada siang hari Kamis Putih itu, Larantuka yang populer dengan sebutan kota Reinha Rosari itu, hening mencekam karena sedang dilakukan kegiatan “tikan turo” oleh para mardomu (semacam panitia kecil yang telah melamar jauh sebelumnya menjadi pelayan) sesuai promesanya (nasar). Ketika itu juga, aktivitas di kapela Tuan Ma (Bunda Maria) dimulai dengan upacara “Muda Tuan” (pembukaan peti yang selama setahun ditutup) oleh petugas conferia (sebuah badan organisasi dalam gereja) yang telah diangkat melalui sumpah. Arca Tuan Ma kemudian dibersihkan dan dimandikan lalu dilengkapi dengan busana perkabungan berupa sehelai mantel warna hitam, ungu ata

NTT, RAWAN PANGAN?

Mengakhiri Rawan Pangan Oleh Alfons Nedabang HASIL analisis Badan Bimas Ketahanan Pangan (B2KP) Propinsi NTT tentang risiko rawan pangan di NTT– keadaan sampai dengan 13 Agustus 2008–, menarik dikemukakan untuk disimak. Terdapat tujuh kabupaten yang mengalami tingkat risiko rawan pangan tinggi, yaitu Belu, Lembata, Flores Timur, Manggarai Barat, Sumba Timur, Rote Ndao dan Sumba Barat Daya. Sebanyak 101 desa risiko rawan pangan, dengan 10.406 kepala keluarga (KK) atau 42.953. Jumlah desa yang memiliki tingkat risiko rawan pangan tinggi terbanyak adalah Sumba Timur dengan 22 desa. Ada sembilan kabupaten, yaitu TTU, Belu, Alor, Lembata, Flores Timur, Ngada, Manggarai Barat, Nagekeo dan Sumba Barat Daya yang memiliki tingkat risiko rawan pangan sedang. Jumlah desa risiko rawan pangan sebanyak 387 desa, dengan 31.128 KK atau 108.516 jiwa. Yang terbanyak memiliki desa dengan tingkat risiko rawan pangan adalah Flores Timur dengan 145 desa. Sedangkan yang memiliki tingkat risiko ringan ad

Warga Gunung Lewotobi Diimbau Tak Panik

Gambar
Kebakaran Sekitar Lereng Gunung Lewotobi Sabtu, 03 September 2011 00:00 KUPANG-- Warga yang bermukim di desa-desa di kaki gunung api Lewotobi Perempuan di Flores Timur (Flotim), NTT, diminta tidak berlebihan menanggapi pengumuman pemerintah daerah setempat untuk selalu waspada. Pasalnya pascapengumuman pemerintah, Kamis (1/9), warga panik sehingga memilih tidak beraktivitas di kebun. Warga diminta waspada menyusul peningkatan aktivitas kegempaan gunung tersebut sejak 26 Agustus lalu. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Bandung kemudian menaikkan status gunung ke level waspada pada 31 Agustus yang kemudian ditanggapi pemerintah Kabupaten Flores Timur dengan menyampaikan pengumuman kepada warga agar berhati-hati. Desa-desa yang warganya diminta waspada ialah Nobo Konga, Hokeng Jaya, Wolorona, Klantanlo, Duri, Suku Tukang, Boro, dan Depu. Kepala Desa Nobo, Kecamatan Ile Bura Lukas Leko Temu, Jumat (2/9) mengakui telah terjadi kepanikan di kalangan warganya. &q

JANJI DUBES PORTUGAL UNTUK FLORES TIMUR

Duta Besar (Dubes) Negara Portugal untuk Indonesia, YM. Jose Manuel Santos Braga, dalam kunjungan kerjanya di Kabupaten Flores Timur selama dua hari sejak tanggal 10 sampai dengan 11 Sepetember 2008 mengatakan masa depan Flores Timur kedepan terlihat sangat cerah. Dubes Braga, berjanji akan mengajak para investor di Jakarta dan di Negara-negara uni Eropa untuk mengulurkan tangan membantu Flores Timur (Flotim) dalam berbagai bidang pembangunan. Janji tersebut diungkapkan Dubes Portugal, Jose Braga, pada acara dialog dengan Bupati Flotim, Drs.Simon Hayon bersama para kepala Dinas, Badan, Kantor dan Bagian lingkup pemerintah Kabupaten Flores Timur, di Rumah Jabatan Bupati Rabu (10/9). Hadir pada acara tersebut, Kapolres Flores Timur, AKBP Samsul Huda, Kejari Lanaruka, Alwer Iwan Kapuy, SH. MH. Dandim 1624 Flotim, Letkol. Inf. Amin Wahyudin Ketua Pengadilan Negeri Larantuka, Kasianus Talaumba Nua, SH, M.Hum. Ketua Tim Pengerka PKK Kabupaten Flores Timur, Ny. Yohana Rowa Hayon, Sekretaris