JANJI DUBES PORTUGAL UNTUK FLORES TIMUR
Duta Besar (Dubes) Negara Portugal untuk Indonesia, YM. Jose Manuel Santos Braga, dalam kunjungan kerjanya di Kabupaten Flores Timur selama dua hari sejak tanggal 10 sampai dengan 11 Sepetember 2008 mengatakan masa depan Flores Timur kedepan terlihat sangat cerah. Dubes Braga, berjanji akan mengajak para investor di Jakarta dan di Negara-negara uni Eropa untuk mengulurkan tangan membantu Flores Timur (Flotim) dalam berbagai bidang pembangunan.
Janji tersebut diungkapkan Dubes Portugal, Jose Braga, pada acara dialog dengan Bupati Flotim, Drs.Simon Hayon bersama para kepala Dinas, Badan, Kantor dan Bagian lingkup pemerintah Kabupaten Flores Timur, di Rumah Jabatan Bupati Rabu (10/9). Hadir pada acara tersebut, Kapolres Flores Timur, AKBP Samsul Huda, Kejari Lanaruka, Alwer Iwan Kapuy, SH. MH. Dandim 1624 Flotim, Letkol. Inf. Amin Wahyudin Ketua Pengadilan Negeri Larantuka, Kasianus Talaumba Nua, SH, M.Hum. Ketua Tim Pengerka PKK Kabupaten Flores Timur, Ny. Yohana Rowa Hayon, Sekretaris Daerah Kabupaten Flores Timur, Drs. Fransiskus Diaz Alffi, MM, Asisten Tata Praja, Dominikus demon, SH, Asisten Administrasi dan Pembangunan, Drs. Frans Jukin Tukan dan sejumlah undangan lainnya.
Dubes Potugal tercatat telah dua kali berkunjung ke Kabupaten Flotim. Pertama pada Tahun 2004 dan kini September 2008. Kehadiran Dubes Potugal kali ini untuk memantau dari dekat pelaksanaan pekerjaan tiga proyek tambatan perahu motor bantuan Pemerintah Portugal untuk Flores Timur dengan total nilai bantuan Rp 921. juta lebih.
Ketiga Proyek pembangunan tambatan perahu motor tersebut terdapat di Pelabuhan rakyat Pantai Desa Konga, Kecamatan Titehena, Pelabuhan rakyat Pantai Wure, Desa Wure, Kecamatan Adonara Barat dan Pelabuhan rakyat Pantai Lohayong di Desa Lohayong, Kecamatan Solor Timur. Tiga tambatan perahu itu sementara dibangun kontraktor Indonesia dengan pengawasan langsung dari Portugal.
Dubes Jose Braga, dalam sambutannya kepada jajaran Pemkab Flotim mengatakan, Negara Portugal menaruh perhatian khusus kepada Flores Timur dan Propinsi NTT pada umunya, karena selain kesan sejarah yakni banyak peninggalan Bangsa Portugis yang bernilai religius di Flores Timur yang masih terus terpelihara dengan baik, juga ingin mengulurkan tangan membantu memajukan Flores Timur sebagai bagian dari Negara kesatuan RI agar bisa maju sejajar dengan daerah lain di Indonesia.
“Empat tahun lalu saya pertama kali menginjakan kaki di Larantuka-Flores Timur saya terkesan dengan panorama alam kabupaten kepulauan ini yang sangat indah. Dan di sana sini masih nampak banyak kesulitan dialami rakyat. Karena itu setelah pulang dari sini, saya tergerak hati mengajak rekan-rekan saya di Jakarta untuk bisa mengulurkan tangan membantu daerah ini sesuai kondisi dan kebutuhannya. Karena itu muncul bantuan kecil yang sudah kami berikan berupa pembangunan tiga tambatan perahu itu, “jelas Braga.
Lebih lanjut Braga berharap agar ketiga proyek kecil tersebut dapat selesai tepat pada bulan Desember 2008 dengan hasil baik, sehingga mereka akan berupaya memberikan lagi bantuan dengan nilai lebih besar lagi. Kedepan saya juga berupaya mengajak rekan-rekan saya khusus di Negara-negara uni Eropa untuk bisa membantu Flores Timur.
“Saya sangat berharap pulau ini kedepan menjadi sala satu pulau tujuan wisata yang menarik. Di sini penduduknya ramah ramah dan makanannya sangat lezat sekali masa depan NTT dan Flores Timur kedepan akan sangat cerah. Kami akan terus memperhatikan daerah ini apalagi daerah ini sangat terkenal di Portugal. Sekarang kami baru mulai dengan tiga buah proyek kecil dan ini menjadi proyek pemula selanjutnya akan diteruskan dengan proyek yang lebih besar lagi.
Ketiga proyek ini akan berakir sebelum Natal 25 desember 2008 dan kami menunggu proposal dari Pemerintah Flores Timur untuk beberapa bidang pembangunan lainnya, seperti pembangunan di bidang pendidikan dan kesehatan yang belum di sentu dan perlu bantuan. Kami siap membantu pemerintah kabupaten Flores Timur yang penting kita terus bangun komonikasi agar kerjasama ini terus berlanjut. Flores Timur Kabupaten Kepulauan
Bupati Flotim, Drs. Simon Hayon dalam sambutannya menguraikan profil Kabupaten Flores Timur sebagai kabupaten kepulauan dengan luas lautan 67,92 persen atau kurang lebih 3.818, 32 km2, daratan 31 persen dan garis pantai 652 KM terdiri dari tiga pulau besar berpenghuni yakni Flores Timur Daratan, Pulau Adonara dan Pulau Solor. Sedangkan 17 buah pulau kecil lainnya di Flores Timur hingga saat ini belum berpenghuni. Tiga Pulau besar itu dihuni 229.000 jiwa penduduk Flores Timur yang terdiri dari laki-laki 109.605 dan perempuan 119,931 jiwa, yang tersebar di 18 Kecamatan, 209 Desa dan 19 Kelurahan. Jumlah perempuan lebih banyak dari laki-laki karena sebagaian besar laki-laki di Flores Timur merantau ke luar negeri.
Bupati Hayon menjelaskan bahwa pada tiga buah pulau besar itu, tersimpan dan terpelihara ritual peninggalan Bangsa Portugis yakni antara lain di Kota Larantuka dan Konga (Flotim Daratan), Wure (Pulau Adonara) dan Benteng Portugis di Lohayong (Pulau Solor).
Kesulitan yang menghambat pembangunan di Flores Timur yakni sebagai kabupaten kepulauan memiliki transportasi laut dan darat yang sangat minim. Sementara disisi lain, potensi sumber daya alam khusus laut dan kekayaannya cukup surplus misalnya ikan tuna, cakalang yang rutin diekspor ke Jepang dan Negara lainnya.
“Sebagai kabupaten kepulauan, Flores Timur membutuhkan dana yang cukup besar untuk bisa membangun dengan baik. Tetapi sampai saat ini Flores Timur punya ketergantungan hanya pada pemerintah pusat sekitar 90 persen. Misalnya untuk tahun anggaran 2008, rata-rata belanja bantuan pusat untuk Flores Timur Rp 410 miliar. Ini suatu jumlah yang kecil sehingga lebih banyak habis untuk belanja aparatur, sedangkan untuk belanja publik jumlahnya sangat kecil,” jelas Bupati Hayon.
Lebih jauh Bupati Hayon menjelaskan untuk mempercepat proses pembangunan di Flores Timur diperlukan banyak uluran tangan dari pihak ketiga terutama dari para investordari luar Negeri, jangan hanya dari protugal saja tetapi dari Negara-negara uni Eropa terutama belanda yang cukup lama berkarya di Flores Timur.
Komentar
Posting Komentar