PULAU KONGA



Pengidentifikasian karang di pesisir pantai  konga 
Bentuk topografi daratan desa konga adalah datar dan berbukit (gunung)yang artinya daratan berbentuk setengah lingkaran. Profil pantai 35 % terlindung oleh hamparan hutan mangrove dengan luas hamparan ± 2 ha. Hamparan terumbu karang di perairan desa konga penyebarannya tidak merata sekitar 20 % dalam hal ini terdapat kerusakan yang cukup besar yangdisebabkan oleh : Abrasi, Gempa bumi dan pencemaran, Sedimentasi, Jangkar,  Bubu, Penambahan kapal di perairan dangkal. 

Jenis-jenis kerang yang ada di pesisir pantai konga yaitu kerang kipas,kerang batu/keras, kerang lunak dan jenis-jenis alga pada tipe ha bitat yang berbeda. Sebaran terumbu karang yang ada hamper sama, namun dengan adanya perbedaan. Tipe habitat tersebut menyebabkan timbulnya jenis kerang yang lebih  dominan. Dibandingkan jenis lainnya tergantung tipe habitat yang di tempati. 

Janis-jenis hewan yang terdapat di pesisir pantai konga yaitu : Kepiting, Selar, Siput, Kerapu, Gurita, Ekor kuning, Belut dan ikan-ikan kecil. 

Pengidentifikasian karang pada pesisir pulau konga dibagi atas 4 titik yaitu : 
A. Disisi Timur Pulau Konga
Di sisi timur pulau konga perairannya sangat jernih dengan temperaturesekitar 20-30 derajat celcius, kedalaman air kurang dari 10 meter, salinitas air laut berkisar antara 35-60 per mil, laju sedimentasinya relative besar dan substrat yang keras.Terumbuh karang pada sisi timur pulau konga kepadatan masih sangat bagussekitar 75 % yang didominasi oleh jenis kerang lunak dan kerang keras.710 meter dari hutan mangrove terumbu karangnya telah mengalamikerusakan yang cukup parah.Jenis-jenis hewan yang hewan yang terdapat diperairan sisi timur pulaukonga yaitu : Ekor kuning, Kerapu dan didominasi oleh ikan-ikan kecil yang berukuran kecil, Bulu babi dan bintang laut. Dari sisi timur pulau konga tidak terdapat tumbuhan lamun. 

B.Disisi Selatan Pulau Konga
Pada sisi selatan pulau konga jenis perairan temperature, kedalaman,salinitas, sedimentasi, substrat serta kepadatan dan dominsai kerang yang dimilikisama dengan keadaan di sisi timur pulau konga. Begitu pula dengan jenis faunayang ada. 

C.Disisi Barat Pulau Konga
Pada sisi barat pulau konga, kepadatan karangnya sekitar 30 %.Selebihnya sudah mengalami kerusakan yang cukup parah. Dari sekian banyak  bnyak yang mendominasi adalah karang lunak. Perairan yang keruh dan kotor menyulitkan kami untuk mengidentifikasi jenis hewan /fauna yang adadi sekitarnya. 

D. Disisi Utara Pulau Konga
Pada sisi utara pulau konga, kepadatan karangnya hanya 20 %,selebihnya rusak parah dan hamper tidak ada karangnya. Kondisi perairan yangsudah tercemar membuat air lautnya kotor dan keruh. Jarak pandang hanya sekitar 1 meter. Jenis ikan-ikan yang ada disekitarnya tidak dapat teridentifikasi karena keruhnya air laut.


Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

MENELUSURI KEBERADAAN PT. ASA MUTIARA NUSANTARA (PT. AMN) DI PULAU KONGA, DESA KONGA, FLORES TIMUR

Oleh: Philiphe Weking __________________________ Awal Berdirinya Keindahan Panorama Pantai dan Laut di Pulau Konga tidak hanya menarik bagi penikmat wisata bahari. Tenangnya laut Teluk Konga juga mampu menarik minat Investor Asing dari Negeri Sakura, Jepang untuk berinvestasi di tempat ini. Pulau Konga yang kokoh membentengi Teluk Konga mampu 'menjinakkan' arus laut Selat Lewotobi. Hal ini kemudian menjadikan Pulau Konga dan Teluk Konga sebagai tempat yang bersahabat untuk Budidaya Mutiara. Alasan ini pula menjadikan Sebuah Perusahaan Asing Jepang, PT. Kiyoko Shinju atau lebih dikenal dengan PT. Asa Mutiara Nusantara (PT. AMN) yang bergerak dalam usaha Budidaya Mutiara mulai membangun usahanya di Flores Timur tepatnya di Pulau Konga, Desa Konga, Kecamatan Titehena-yang waktu itu masih merupakan wilayah Kecamatan Wulanggitang-pada tahun 1994. Untuk memperlancar usahanya, maka dibangunlah Fasilitas-fasilitas Penunjang antara lain; Laboratorium Bibit Kerang ...
Baca selengkapnya

TENTANG KERAJAAN LARANTUKA

Kerajaan Larantuka termasuk kerajaan yang tua, berusia sekitar 700an tahun. Sebuah sistem pemerintahan konon mulai dikenal masyarakat Larantuka sejak abad ke-13. Sistem pemerintahan ini berada di bawah tampuk kepemimpinan seorang raja. Pengaruh Majapahit tampak dalam susunan pemerintahan yang menyerupai struktur pemerintahan kerajaan-kerajaan di Jawa teristimewa Mojopahit,terdiri dari Raja, Pou Suku Lema dan Kakang  Lewo Pulo. Raja  adalah pemegang kekuasaan pemerintahan tertinggi berintikan kekuasaan adat. Pou Suku Lema merupakan pou atau pu atau “Empu” yang lima. Pou merupakan dewan mahkota yang memegang peranan sebagai penasehat Raja,sekaligus menjalankan tugas-tugas eksekutif dan legilatif.Kakang merupakan raja-raja kecil,memerintahkan kekakangan masing-masing yang bersifat otonom. . Ini diperkuat catatan sejarah kekuasaan Kerajaan Majapahit. Saat itu, Larantuka diyakini sebagai salah satu wilayah kerajaan yang berhasil ditaklukkan serdadu Majapahit ya...
Baca selengkapnya

KILAS BALIK MASYARAKAT BORUK TANA BOJANG

BORUK TANA BOJANG, KEBO KILI BATU SUKUN PULU WOT LIMA, AKENG RUA PLEBONG TELU LIWU LEWAR TUKAN BORUK SOGE TAPUN MAU RAWA TERI ORA NIAN, ERA ORA TANA  MULA  AI,  PA’AT TALI TENA NIAN  A’UN GIIT  TANA  A’UN MANGAN Boruk Tana Bojang tanah persekutuan seahli waris, bersaudara seketurunan leluhur persekutuan suku-suku berkerabat khalayak banyak Liwu Lewar Tukan Boruk Soge Tapun Mau Rawa ini tanah tumpah darah kami, di sini kami menanam pohon dan melindungi hutan serasi selaras tanah air, lestari bumi hunian Sepenggal kalimat di atas  merupakan semangat yang mendorong komunitas Boruk Tana Bojang di perbatasan Kabupaten Sikka – Flores Timur memperjuangkan haknya atas tanah yang telah ditetapkan pemerintah menjadi kawasan hutan lindung. Ungkapan semangat sekaligus penegasan keberadaannya ini bukan tampa alasan. Sudah sejak pemerintahan kolonial Belanda hingga ke pemerintahan RI, masyarakat di wilayah ini terhimpit dalam ...
Baca selengkapnya