Dampak Sail Komodo terhadap Pengembangan Potensi Pariwisata di Flores, Adonara, Solor dan Lembata
___________________
Gaung Sail Komodo begitu mempengaruhi pecinta pariwisata di seluruh dunia yang pada akhirnya menempatkan Komodo, binatang langka tersebut menjadi salah satu dari 7 keajaiban dunia yang baru. Berangkat dari popularitas tersebut Pulau Komodo kemudian menjadi salah satu tempat tujuan wisata, baik lokal mau pun mancanegara. Acara puncak Sail Komodo pun dihadiri oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono.
Hal ini kemudian 'memaksa' para pelaku usaha pariwisata dan pemerintah pusat yang bersinergi dengan Pemda Manggarai Barat, Labuan Bajo terus berupaya membangun sarana dan prasarana pendukungnya. Jalan dalam kota Labuan Bajo dibangun dan ditata dengan baik. Penginapan-penginapan terus bertambah. Alat transportasi (tours and travel) dalam dan antar kota dari dan ke Labuan Bajo bertambah banyak. Motor Boat (transportasi laut) dari Labuan Bajo ke Pulau Komodo mulai bertebaran di perairan Labuan Bajo. Aktivitas masyarakat Labuan Bajo pun bertambah seiring terbukanya lapangan kerja baru meski pun belum mampu merekrut tenaga kerja dalam jumlah besar.
Di Labuan Bajo kini berdiri megah kurang lebih 4 Hotel Bintang 5 milik pengusaha lokal dan investor dari luar Pulau Flores. Mantan Presiden Jusuf Kala, Duta Pariwisata dalam kampanye Sail Komodo di waktu yang lalu, mengembangkan sayap bisinisnya di Pariwisata Pulau Komodo. Hotel Bintang 5 miliknya pun kini telah rampung dan beroperasi.
Melihat fakta ini, tentu timbul pertanyaan dalam benak kita. Adakah dampak Sail Komodo terhadap Potensi Pariwisata di daerah lainnya di Pulau Flores? Hampir di seluruh kabupaten di Flores ditambah Pulau Adonara dan Solor serta Kabupaten Lembata juga memiliki banyak potensi yang dapat dikelola menjadi tempat tujuan wisata yang tidak kalah menariknya dengan Pulau Komodo.Kalau demikian adanya, apa yang harus kita lakukan? Dan bagaimanakah cara kita mengembangkannya?
Tentu kita semua tahu bahwa pengembangan sektor pariwisata mampu meningkatkan Pendapatan Asli Daerah sebuah kabupaten/ kota. Untuk itu Seluruh Pemda di Flores dan Lembata perlu untuk mencanangkan Pariwisata menjadi Program Unggulan Jangka Pendek kabupatennya.
Soaialisasi, Pemberdayaan SDM dan Promosi
Kepedulian dan kerjasama dari berbagai pihak yang ada di Flores, Adonara, Solor dan Kabupaten Lembata merupakan tugas yang harus dilaksanakan. Antara Seluruh Pemda di Flores dan Lembata harus memiliki sinergi positip dengan Pihak Swasta guna mewujudkan niat menjadikan pariwisata Flores, Adonara, Solor dan Lembata sebagai tempat tujuan wisata yang prestisius.
Disamping itu, perlu adanya sosialisasi awal, kalau memang sektor pariwisata jadi Program Unggulan di setiap Pemda di Flores dan Lembata. Seluruh Pemda tersebut bersama swasta harus berani memberdayakan SDM di sluruh wilayah Flores, Adonara, Solor dan Lembata.
Generasi muda perlu dibina dalam kelompok-kelompok wirausaha muda dengan membekali pelatihan ketrampilan dan ilmu manajemen organisasi wirausaha yang terus menerus. Sehingga kita tidak hanya mampu menjual keindahan wisata pantai dan bahari saja. Lebih dari itu kita juga mampu memasarkan produk kekayaan lokal seperti tenun ikat dan makanan khas dari setiap kabupaten.
Tradisi adat dan budaya di Flores, Adonara, Solor dan Lembata juga bisa lebih luas dikenal dan diminati untuk dipelajari wisatawan lokal maupun mancanegara. Serta tidak kekurangan merchandise dan miniatur yang menarik dari bahan-bahan alam yang ada seperti rotan, bambu, pelepah pisang, batok kelapa dan kayu-kayuan untuk dipasarkan.
Ibu-ibu rumah tangga juga harus diberdayakan ke dalam kelompok usaha kecil dan menengah yang terkoordinir secara baik, dari sisi ilmu dan manajerial beorganisasi yang mendatangkan keuntungan bagi kelompok tersebut. Tenun ikat di Flores, Adonara, Solor dan Lembata memiliki nilai seni dan nilai jual yang tinggi. Sayangnya ibu-ibu pengrajin tenun ikat hanya membuatnya karena kodrat dan tradisi turun-temurun dari leluhur. Belum dapat dijadikan sebagai produk komersial yang bernilai jual tinggi.
Dengan adanya pemberdayaan ini, kelompok-kelompok ibu-ibu ini mampu memproduksinya dalam jumlah yang besar dan berkesinambungan untuk bisa dipasarkan ke luar daerah Flores bahkan bisa ke mancanegara.
Peran serta seluruh lapisan masyarakat dan kerjasama Pemda dan Swasta tidak berhenti sampai pada pemberdayaan SDM saja.
Upaya Promosi harus gencar dilakukan. Dunia jejaring sosial merupakan salah satu media Promosi yang paling mudah, murah dan cepat. Semua lapisan masyarakat dapat dengan caranya sendiri-sendiri dalam melakukan promosi tersebut. Seperti yang telah dilakukan oleh salah satu Group Facebookers di jejaring sosial Panorama Flores (PaFlors) dan Halaman ini.
Pengembangan Mentalitas dan Moral Masyarakat
Berkembangnya dunia teknologi tidak dipungkiri dapat membawa berbagai dampak bagi masyarakat bangsa dan negara. Begitupun berkembangnya industri pariwisata juga memiliki dampaknya sendiri. Baik yang positif juga yang negatif. Lebih-lebih dampak negatifnya.
Untuk menyikapi berbagai dampak dari kemajuan sektor pariwisata, hendaklah semua lapisan masyarakat bekerjasama dengan pemerintah dalam memberikan pendidikan moral dan ketahanan mental bagi semua lapisan masyarakat yang ada di seluruh Flores, Adonara, Solor dan Lembata. Kita tahu, dengan berkunjungnya wisatawan mancanegara yang memiliki budaya yang berbeda jelas akan memberikan pengaruh yang berbeda pula bagi masyarakat kita yang memiliki adat dan tradisi budaya lokal yang masih kuat. Agar tradiasi adat dan budaya lokal tidak serta merta terkontaminasi maka perlu adanya Pembinaan Moral dan Mentalitas yang baik.
Dengan demikian masyarakat dan generasi Flores, Adonara, Solor dan Lembata mampu menyaring budaya asing tersebut dengan baik dan benar tanpa menghilangkan budaya lokal kita. Contoh sederhana adalah cara berpakaian dan bergaul 'orang bule' sangat bebas dan terbuka.
Hal ini kalau tidak kita siapkan generasi dan masyarakat kita dengan mentalitas dan moral yang baik, maka akan berdampak sangat buruk terhadap perilaku generasi dan masyarakat di seluruh Flores, Adonara, Solor dan Lembata.
Organisasi-organisasi wirausaha muda harus diberikan pembinaan ketahanan mental terhadap pengaruh budaya asing tersebut. Demikian juga dalam kelompok-kelompok usaha kecil dan menengah seperti diatas.
Pembinaan dan pembekalan mental dan moral bertujuan agar, generasi dan masyarakat kita tidak hanya mampu menjadi manusia yang mandiri saja. Tapi juga mampu menjaga diri dan kelompoknya dari pengaruh budaya asing yang bertentangan dengan adat, tradisi dan budaya lokal kita. Dengan berpegang teguh terhadap kaidah dan norma budaya lokal yang kuat, Flores, Adonara, Solor dan Lembata ke depan mampu menyikapi semua dampak yang bakal timbul. Serta siap terhadap segala gejala dan gejolak yang bakal timbul dari berkembangnya sektor pariwisata tersebut.
Pembangunan Sarana Prasarana dan Sumber Dana
Niat menjadikan Sektor Pariwisata sebagai Program Unggulan Kabupaten di Flores dan Lembata membutuhkan peran serta seluruh pihak. Selain bentuk kerjasama seperti yang telah diuraikan diatas, kerjasama juga dibutuhkan dalam membangun sarana dan prasarana penunjang pariwisata.
Tata kota dan tata ruang harus ditingkatkan/ dibenahi. Jalan antar kecamatan harus diperbaiki. Jalan-jalan desa/ antar desa harus dibangun. Jalan antar kota/ kabupaten perlu dibangun dan dirawat dengan baik. Sarana transportasi antar kota dan desa serta ke tempat tujuan wisata harus juga dikembangkan. Transportasi laut seperti perahu boat mesti didatangkan. Penginapan dan restoran harus ditambah. Semuanya membutuhkan anggaran yang tidak kecil. Hal ini menimbulkan pertanyaan baru, " dari manakah anggaran itu didapat?" Kita tahu, bahwa APBD hampir di seluruh Kabupaten di Flores-Lembata belum mencukupi untuk merealisasikan sarana dan prasarana penunjang yang memadai.
Disinilah fungsi kerjasama antar pemerintah daerah dan pemerintah pusat di perlukan. Kerjasama antara pemerintah daerah dan pihak swasta (investor) harus diperkuat. Kerjasama pemerintah daerah dan masyarakat wajib dijalin. Tiga bentuk kerjasama ini dapat menjadi tiga sumber dana yang dibutuhkan.
Seluruh Pemerintah Daerah di Flores-Lembata harus mampu memberikan jaminan akan cerahnya prospek pariwisata Flores-Lembata kepada semua pihak dan akan dikelola dalam manajemen yang baik dan bersih. Dengan demikian, Niat Menjadikan Pariwisata sebagai Program Unggulan Kabupaten di Flores-Lembata akan mendapatkan respon positip dari berbagai pihak diantaranya;
1. Pemerintah Pusat (Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif) bisa menjadi salah satu sumber dana yang sangat diharapkan. Apalagi Di Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif juga memiliki anggaran pengembangan pariwisata dan Ekonomi Kreatif bagi setiap daerah kabupaten/ kota setiap tahunnya.
2. Pihak Swasta (investor) pun berani menanamkan modalnya di sektor pariwisata Flores-Lembata karena menjanjikan keuntungan baginya (Sumber Dana Penunjang).
3. Masyarakat seluruh Flores-Lembata memiliki semboyan yang masih kuat dalam dirinya seperti di Flores Timur yakni, "Gelekat Lewo Gewayan Tana." Khususnya masyarakat Flores-Lembata yang sukses di perantauan. Jumlahnya cukup banyak. Dengan adanya keyakinan bahwa sektor pariwisata dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat di Flores-Lembata (membantu sanak saudara dan keluarganya di Flores-Lembata), mereka pastinya mau membantu pemerintah daerah mensukseskan program tersebut. Kelompok masyarakat seperti ini harus digandeng pemerintah daerah dalam niat Membangun Daerahnya masing-masing. (Sumber Dana Tambahan).
Penutup
Sektor Pariwisata sudah merupakan salah satu sektor penting dalam mengembangkan kesejahteraan masyarakat dan daerah. Dengan demikian dibutuhkan kepedulian dan peran serta seluruh lapisan masyarakat Flores, Adonara, Solor dan Lembata di mana pun guna mensukseskan Program Pariwisata Flores, Adonara, Solor dan Lembata.
Dengan berkembangnya Pariwisata Komodo, sudah barang tentu dapat juga mengembangkan sektor pariwisata di kabupaten lain di Flores. Berkembangnya sektor pariwisata juga dapat menunjang majunya beberapa sektor lainnya, seperti pendidikan, kelautan, pertanian dan perkebunan.
Mungkin ini 'mimpi' yang terlalu besar dan membutuhkan anggaran yang fantastis. Namun dalam mimpi yang besar ini kita semua bisa merealisasikannya secara bersama-sama dengan pemerintah daerah kita yang bersinergi dengan pemerintah pusat (Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif) dan Investor Pariwisata Lokal dan dari Luar Flores-Lembata. Komodo bisa, potensi wisata lainnya di Flores, Adonara, Solor dan Lembata pasti juga bisa.
Ada Sunrise di Pantai Weri dan Meting Doeng, Pantai Baun Botin, Pantai Oa, Selat Lewotobi, Pantai dan Pulau Konga, Pantai Teluk Kawalelo.
Ada juga Sunset di Pantai Lato, Pantai Kawaliwu. Serta Danau Waibelen (di flotim daratan).
Pantai Batu Payung, Pantai Asmara, Pantai Wato Tena, Pantai Wera Me'a (Pantai Pasir Merah), Pantai Watowoko, Pantai Boleng (di Adonara).
Pasir Putih Ritaebang, Kampung Nelayan Lamakera, Benteng Lohayong (di Solor).
Ada Gua Peninggalan Jepang di Konga. Tradisi Semana Santa di Larantuka-Wure-Konga (Peninggalan Portugis).
Serta pakaian,tarian dan upacara adat juga tradisi di Flores Timur yang begitu banyak!
Ada Kampung Nelayan Lamalera dengan tradisi berburu Ikan Pausnya, Pulau Siput, Pasir Putih Mingar, Daerah Gas Alam Atadei, Tanjung Ile Ape, Tanjung Naga di Kabupaten Lembata.
Ada Sea World, Pantai Wure, Pantai Kajawulu, Pantai Wai Gete, Kampung Adat Tanah Ai, Situs Jong Kewapante di Kabupaten Sikka.
Danau Tiga Warna Kelimutu, Gunung Meja dan Gunung Ia, Situs Bung Karno, Tarian Adat Gawi di Kabupaten Ende.
17 Pulau Riung, Danau Satar Mese, Kampung Adat Bena, Tarian Adat Jai di kabupaten Ngada dan Kabupaten Nagakeo.
Serta Tradisi Perang dan Tradisi-tradisi lokal lainnya di Kabupaten Manggarai Timur, Kabupaten Manggarai Tengah dan Kabupaten Manggarai Barat. Dan masih banyak lagi yang tidak sempat dipaparkan di sini.
Kesemuanya ini jika terjamah, dikelola dan dikemas dengan baik dalam Satu Paket Wisata "Tour Flores-Lembata", bukan tidak mungkin Flores-Lembata akan menjadi tujuan wisata yang digandrungi. Apalagi kalau dibangun kerjasama pariwisata antar Pemda di Flores-Lembata, jelas dapat meningkatkan Pendapatan Asli Daerah di Kabupaten-Kabupaten di Flores-Lembata tersebut.
Dengan demikian, Gaung Sail Komodo memiliki dampak positif bagi pengembangan Potensi Pariwisata Flores, Adonara, Solor dan Lembata!
Semoga!!!
(Elaborasi dariPhiliphe Randhoe Weking-PaFlors)
Komentar
Posting Komentar