PEMILU
Mengenal Pemilih, Caleg dan Parpol Dalam Pemilu 2014.
________________________
Sebentar lagi Masa Kampanye Partai-partai (Kampanye Caleg-DPD dan Kampanye Capres-Cawapres) yang ikut bertarung demi merengkuh simpatik Konstituen dalam Pemilu 2014, akan mendapatkan kesempatan untuk unjuk kekuatan di hadapan massanya masing-masing.
Dari berbagai peristiwa kampanye yang selama ini sudah berjalan dan pengalaman dari Pemilu ke Pemilu yang telah lewat, Kita coba mencermati beberapa hal soal Karakter Pemilih, Karakter Caleg dan Karakter Partai Politik yang ikut dalam Pemilu 2014 nanti.
*. Dari sisi Pemilih, disimpulkan bahwa Karakter Pemilih saat ini masih belum beranjak jauh dari Karakter Pemilih pada Pemilu-pemilu sebelumnya. Ada 3 Karakter Pemilih hasil pantauan Berbagai Pihak; yakni :
1. Hampir sebagian besar Pemilih memposisikan diri sebagai Massa Mengambang (Floating Mass). Karakter Pemilih ini sangat mudah untuk beralih dari Partai satu ke Partai yang lain. Dari Caleg-DPD yang satu ke Caleg-DPD yang lain. Dari Capres-Cawapres yang satu ke Capres-Cawapres yang lain.
Hasil berbagai survei terakhir, populasi Floating Mass ini masih di angka 45-50%, suatu angka yang menggambarkan adanya keragu-raguan Pemilih terhadap Partai dan Caleg yang nanti akan dipilihnya.
Keragu-raguan ini sebenarnya juga sangat beralasan. Pemilih ini memiliki pengetahuan yang minim tentang Partai maupun Caleg yang diusung Partai Politik. Minimnya informasi ini juga disebabkan adanya stagnasi dalam pengembangan kompetensi dan jaringan Bakal Caleg di tiap Partai Politik. Hampir semua Parpol mengusung Caleg yang Kapabilitas dan Integritasnya Relatif Masih Diragukan oleh Pemilih. Hal ini dikarenakan banyak Caleg di dalam Pemilu kali ini dimunculkan oleh Parpol tanpa diketahui oleh para Pemilih soal sepak terjang para Caleg tersebut selama ini.
Bisa jadi Caleg tersebut memiliki hubungan tertentu dengan Petinggi Partai, sehingga mudah mendapatkan kesempatan menjadi Caleg.
Jika Caleg itu Caleg Incumbent, maka Kinerjanya selama menjadi Wakil Rakyat di DPRD dan DPR RI membuat Masyarakat Pemilih Ragu-ragu Memilihnya Kembali.
Hal ini dapat dipahami karena Indikator Keberhasilan Seorang Anggota Legislatif tidak dipahami secara baik dan jelas oleh masyarakat.
2. Karakter Pemilih yang lain adalah Follower Mass. Pemilih berkarakter seperti ini sebetulnya hanya tahu kabar yang samar dan kabur tentang suatu Parpol dan Caleg. Pemilih ini akan memberikan suaranya ketika ada pendapat/ arahan dari Tokoh yang dipercaya atau karena Dijanjikan Sesuatu oleh Parpol maupun Caleg. Jumlah Karakter Pemilih ini juga masih sangat banyak. Rata-rata adalah orang yang memiliki latar belakang yang kurang beruntung, sehingga bersikap apatis sekaligus pragmatis dalam Pemilu.
3. Karakter Pemilih berikutnya adalah Pemilih yang Sangat Mudah Melupakan Dosa/ Kesalahan Caleg Incumbent dan Parpol yang telah Mengkhianati para Pemilih dengan cara Melakukan Tindakan Tidak Terpuji berupa Korupsi, Perselingkuhan dan Aneka Dosa/ Kesalahan yang lain. Karakter Pemilih seperti ini dapat dengan mudah Dimanfaatkan para Caleg dan Parpol dengan Membuat Janji-janji Baru Yang Melenakan.
*. Dari sisi Caleg-Caleg yang akan tampil mewakili Parpol nanti di Legislatif, kondisinya juga tidak terlalu menjanjikan Perubahan. Rata-rata para Caleg tersebut selama ini belum menunjukkan keberpihakannya kepada para Konstituen. Prinsip Pro Rakyat masih jauh dari harapan Pemilih.
Jika Para Caleg adalah Caleg Baru, rata-rata adalah Orang Terdekat Pengurus/ Pemilik Parpol, orang-orang yang Mencari Popularitas lain dengan cara Menjadi Caleg, dan Sanak Saudara Petinggi Parpol.
Motivasi Caleg juga belum begitu jelas antara Mencari Kapital/ Modal, Menjalankan Amanah Rakyat, atau Melaksanakan Kepentingan (Ambisi) Pribadi/ Golongan (Kelompok)/ Partai Pengusung.
Jika Caleg tersebut Caleg Incumbent, maka rata-rata adalah orang yang Bertujuan Memperpanjang Karier. Karena duduk di DPRD dan DPR RI adalah Sebuah Profesi, bukan sebagai Pemegang Amanah Rakyat. Caleg-caleg yang datang dari golongan ini relatif memiliki modal/ kapital yang sangat kuat, sehingga mereka dapat mendekati Petinggi Parpol untuk menjadikannya kembali sebagai Caleg. Saat kampanye, mereka pun lebih mencolok dengan berbagai spanduk dan baliho yang dominan dibandingkan Caleg Baru.
*. Dari sisi Parpol yang berlaga di Pemilu 2014 ini, Belum muncul isu-isu baru yang lebih brilian guna memajukan taraf hidup dan harga diri bangsa ini. Tema Kampanye yang diobral pun masih tema-tema lama seperti Anti Korupsi, Pendidikan dan Kesehatan Gratis, Sembako Murah, dll,. Belum pada Tataran Yang Lebih Strategis untuk Mengangkat Bangsa ini dari Kemiskinan dan Keterpurukan yang ada.
Di dalam kampanye, Partai-partai ini hanya menyajikan acara seremonial berupa hiburan dan konser musik atau pertunjukan pasar malam. Serta menjadi Sponsor dalam event-event kedaerahan. Apa yang nanti mereka akan berikan kepada masyarakat kurang nampak di dalam setiap nafas kampanyenya.
Jikalau pun ada Partai Politik yang membuat program, maka program itu hanyalah Program Hiburan yang kemudian menjadi kenangan manis yang terlupakan. Partai belum sampai pada Keberanian Membuat Kontrak Sosial yang lebih Esensial dan Menyentuh Langsung pada Kepentingan dan Kebutuhan Rakyat banyak.
Meski sikap kebanyakan Partai seperti itu, namun sepertinya masyarakat tetap menerimanya karena tak peduli dan mungkin apatis dengan apapun yang dilakukan oleh Parpol. Apalagi sebagian besar masyarakat kita begitu mudah Memaafkan dan Melupakan Dosa-dosa dan Kesalahan-kesalahan yang telah dibuat Parpol.
Dengan Melihat Karakter Pemilih, Caleg dan Parpol seperti di atas, maka asa kita untuk mendapatkan Kualitas Pemilu yang Lebih Baik dan Lebih Bermutu Masih Harus Tertunda.
Dan Harapan kita akan Parpol dengan Anggota Legislatifnya yang benar-benar Pro Rakyat dan Mampu Mengesampingkan Keterikatan pada Parpol Pengusung, serta Tidak Bermental Fee Proyek atau Tidak Berjiwa Koruptor (Pencuri Uang Rakyat), Masih Sulit Terealisasi.
Dengan Demikian, Aliansi Rakyat Anti Korupsi Flores Timur (ARAK FLOTIM) menghimbau kepada seluruh Masyarakat Pemilih di Tanah LAMAHOLOT Flotim, apabila pada Masa Kampanye Caleg, ada Caleg yang melakukan Tatap Muka dengan Masyarakat Pemilih di mana pun di Flores Timur, hendaklah Masyarakat Pemilih Berani Memberikan Pertanyaan-pertanyaan Kritis bersifat Introspektif dan Reflektif yang mudah2an Mampu Mengingatkan dan Menyadarkan Para Caleg akan Maksud, Motivasi dan Tujuannya Menjadi Caleg.
Pertanyaan-pertanyaan seperti berikut ini mungkin dapat ditanyakan Masyarakat Pemilih (Konstituen) kepada Caleg dalam Acara Tatap Muka tersebut, yakni:
1. Apa dan Bagaimana Latar Balakang Caleg tersebut? (Dari Asal-usul, Riwayat Pendidikan, Status Sosial, Pengalaman Politik, Riwayat Pekerjaan, Beban/ Tanggungan Hidup dan Kondisi Keuangan)!
2. Apa Motivasi Caleg tersebut sehingga Maju Menjadi Caleg?Apakah hanya sekedar Mencari Pekerjaan/ Status Sosial atau Sebagai Agen Perubahan bagi Kemajuan Daerah, Bangsa dan Negara? Dan Perubahannya seperti apa? Ataukah Hanya Coba-coba?
3. Bagaimana Caleg tersebut Menyikapi Berbagai Janji Manis Caleg Terdahulu yang Hanyalah Kebohongan demi Meraup Suara Saja?
4. Bagaimana Cara Caleg tersebut Memenuhi Aspirasi Rakyat jika terpilih Menjadi Anggota Dewan?
5. Kepentingan Rakyat Seperti Apa yang akan Caleg tersebut perjuangkan jika telah menjadi Anggota Dewan?
Adapun maksud dan tujuan pertanyaan-pertanyaan diatas, diantaranya:
1. Dengan Mengetahui Latar Belakang, Motivasi, Sikap Caleg; Masyarakat Pemilih bisa Memberikan Penilaian terhadap Caleg tersebut! Apakah jika terpilih jadi Anggota Dewan nanti Memiliki Jiwa Korupsi demi Kemapanan Hidup Pribadi (Tujuan Caleg Jadi Anggota Dewan adalah Profesi/ Mengumpulkan Harta) atau Benar-benar dapat Memegang dan Menjalankan Amanah Rakyat. Juga Mampu Mencerahkan Pemilih untuk Tidak Memilih CALEG IMPOR (Khususnya Caleg DPR RI yang Bukan Berasal dari Dapil NTT I)/ STOP CALEG IMPOR!
2. Jika pertanyaan-pertanyaan tersebut bisa Ditanyakan oleh Masyarakat Pemilih kepada Setiap Caleg, Maka ke depan, paling tidak, Yang mau menjadi Caleg adalah Orang yang Benar-benar telah siap. Khususnya Telah Siap Kemampuan dan Kecerdasan Intelektual dan Moral karena Memiliki Pendidikan yang Memadai. Sehingga Mampu Memahami Tugas dan Tanggung Jawabnya sebagai Anggota Dewan dengan baik. Juga Telah Siap Keuangan/ Modal, karena Memiliki Pekerjaan/ Usaha yang jelas, sehingga Tidak Sekedar Mencari Kerja Sebagai Anggota Dewan yang kemudian Bermental Fee Proyek dan Berjiwa Koruptor. Namun benar-benar Menjadi Wakil Rakyat yang Pro Rakyat, karena Tetap Memegang Teguh Amanah Rakyat.
3. Dengan Beraninya Masyarakat Pemilih Mengajukan pertanyaan-pertanyaan diatas, Diharapkan Dapat Membuka Cakrawala Berpikir Masyarakat Pemilih Sendiri dalam Menjatuhkan Pilihannya.
Semoga Tulisan dan Himbauan ini dapat dijadikan Refleksi bagi kita semua dalam Menghadapi Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden 2014 yang sudah di depan mata.
Tabe!
~<***************>~
Ttd.
Aliansi Rakyat Anti Korupsi Flores Timur (ARAK FLOTIM) !!!
Komentar
Posting Komentar