Puisi Alam
PEKAT
Tak satu jua cahaya terlihat
Samar putih ditelan ......
Pekatnya malam
Begitu hening ......
Desiran angin menampar sejuk
Berselang kemudian ......
Gerimis tipis menerjang pertiwi
Bintang tak bernyali menyapa alam
Bulan tak berdaya menengok bumi
Pekat terus tersenyum kokoh
Lorong itu semakin tak terlihat ....
Mata nanar tak mampu menerjang
Langkah terhenti.... Membeku....
Asa pupus ke pangkuan pertiwi
Lelap dalam desah yang tenggelam
Pekat pun kian membatu...
(Kalimalang, 260114-PRW)
Komentar
Posting Komentar