SEMANA SANTA DAN TATA KELOLA WISATA ROHANI

Semana  Santa dan Tata Kelola Wisata Rohani.
(Catatan,Renungan dan Gagasan Komprensif utk sebuah Kemajuan Bersama)

Larantuka  adalah entitas  SERANI yang telah mengalami transformasi sosial-budaya-peradaban sejak jaman kerajaan-kerajaan kuno hingga hari ini. Kota Kerajaan ini telah melewati sebuah proses asimilasi nilai-nilai LAMAHOLOT dengan Jawa-Cina-Melayu, juga pengaruh nilai budaya perahu-pedagang dari Bugis-Makasar-Ternate. Portugis mewarnai dalam sebuah gaya budaya Laut Mediterania nya. Kemudian Belanda membuatnya menjadi lebih terstruktur dalam sebuah tatanan masyarakat kota.

Abad 13, sktrh th 1365 Larantuka mula2 dikenal dlm buku Negarakertagama oleh Mpu Prapanca dg nama Gaiyo yg diperintah oleh Raja Lewonama.Dlm ekpedisi Majapahit yg expansi ke arah Timur.
Sesuai legenda yg hidup bhw keturunan raja Larntuka sdlh perkawinan dari Watowele yg adlh anak dari Ile Jadi (Ile Mandiri) .Watowele adlh saudari dari Lianurat. Lianurat ini menrunkan suku2 yg mendiami sekeliling Ile Mandiri yg dikenl dg suku2 Baipito.
Watowele kawin dg Pati Golo Arakiang yg berasal dari kerjaan Wehali (Timor dan Jawa).
Majapahit sdh berhubungan dg kerjaaan Wehali di Timor. Flores sendiri dlm catatan Majapahit disebut Nusa Nipa (pulau naga)
Nusa Nipa sendiri berasal dari bhs Sanksekerta
Msyarakat di kawasan ini yg datang  dari arah Barat dikenal dg nama Ata Sina Jawa Malaka dan dari Timur disebut Ata Tena Mao.
Ata Sina Jawa inilah yg berhubungan Hindu Majapahit, atau dari Budha Sriwijaya. Sedangkan dari arah Timur berasal dari Keroko Pukeng, sebuah tempat yg disebut dari LepangBatang,daerah yg hilang krna tsunami
Sdngkan raja Larantuka yg tercatat pertma adlh Raja Sira Demon Paga Molang.
Dan dlm buku Erns Vatter disebut saat Pmerintajan Raja  Sira Napang datanglah org2 dari Keroko Pukeng.

Prkawinan  Pati Golo Arakian dan Watowele melahirkan Kudi Lele Bala, yg menurunkan suku2 di Waiablun, Padu Ile yg menrunkan raja2 Lartuka, dan Lahalapan yg menrunkan suku2 di  Balela.dan anak perempuan nya menurunkan suku2 di Lebao.
Hubungan sosial antara Ata Ile Jadi -Ata Sina Jawa Malak -Ata Tena Mao lah melahirkan masyarakat Lamaholot yg menjadi nama suku2 di Flores Timur-Lembata dan sebagian Alor  skrg. Masyarakt di sekjtar Lrantuka mulai dari Kota Sauh, Lebao, Kampung Tenga, Gege, Lewerang,Lokea, Lohayong, Pohon Siri, Balela, Lentukan, Pante Besa, Lewolere ,Waibalun adlh asimilasi perpauduan dari Ata Sina Jawan, Ata Tena Mao Keroko Pukeng dan Ata Sina Malaka yg datang belakangan.
Sedsngkan msyarakt Lamaholot meliputi Pantar,Lembata, Adonara,Solor dan Sikka bagian Timur.
Dlm catatan Romo Mangun dlm novel nya Ikan2 Hiu,Ido, Homa, sebuah novel sejarah
disebut bhw Raja Ternate selalu mendapat upeti berupa cendana dari Solor.

Dlm dokumen pelayaran antara jaman Portugis daerah atau pulau dari Alor Pantar,Lomblen,Solor dan Larantuka disebut Kepulauan Solor.
Imam2 Dominikan lah yg menyebar agama Katolik di sekitar Kepulauan Solor itulah yg dikenal dg Misi Solor.
Sejak Malaka ditaklukan oleh Portugis thn 1511, oleh Alfonso de Albuqueque, mk ekspedisi Portugis ke Arah Timur pun berlangsung. Solor  mnjdi daerah singgah antara Malaka-Gowa-Ternate.
Portugis layaknya bangsa Eropa,sprti Spanyol dg misi Gold Gospel Glory juga membawa iman2/paderi Dominikan
1520 Portugis tiba di Solor dan thn 1566 Antonio daCruz membangun Benteng di Lohayong Solor
Selama hampir 100 thn hingga Benteng tsb jatuh ke tangan Belanda pd th 1613. Di Lohoyong Solor, sdh ada gereja,bhkan ada seminari dg umat di  Kepulauan Solor sektr 50 ribu.
Pada Misi Solor itulah lewat padri Dominkan yakni Padre Lucas daCruz mendirikan Serrikat Confreria (Persaudaraan Awam Confreria) thn 1564 utk penyebaran agama, krna thn 1405 Paus Innocentius VII menyetujui Persaudaraan Pertaapan Santo Dominikan yg pd thn 1484 mnjadi Ordo III (Orrdo Awam).

Persainagn antar Portugis dan Belanda mempengaruhi kondisi Misi Solor.
Pasang naik dan surut hubungan tsb juga dpt diketahui bhw Benteng Lohayong atau Fort Herricus jg smpat diberikan kembali ke Piortugis, sktr thn 1613 -1646.
Melihat kondisi yg tdk sehat akibat ketegangan Portugis dn Belanda mk iman2 Dominikan memnidahkan Misi Solor ke Larantuka yg saat itu masih di kenal dg nama Lewonama.
Dlm tradisi tua di Larantuka, sblum kedatangam Portugis, seorang pemuda bernama Resiona bertemu dg seorag Dara, yg kemudian menyebut nama nya Renha Rosari.
Wanita itu kemnudian berubah menjadi Arca, lalu Arca itu dibawa ke Kepala Kampung, bisa jg saat jtu sdh ada Raja yg kemudian di letakan dalam rumah adat Korke.
Mk saat imam2 Dominikan ke Lewonama/Larantuka mereka diperlihatkan arca tsb,dan akhir nya msyarakt tahu bhw itu adalh Renha Rosari..
Pengaruh Portugis lah yg membuat tradisi di Larantuka bernuansa Paskah, krna Latin Eropa lebih bernuansa Paskah, kita bisa tahu lwt Carnaval di Rio dJaniero Brasil saat Hari Rabu Abu.
Dlm.cerita yg lain dikatakan ada armada kapal yg tenggelam yg dipimpin oelh Gaspar do Espirito Santo dan Agostino de Madalena lah sehingga arca/patung itu tersaar di pantai Lewonama, yg kemudian ditemukann oleh pemuda Resiona.
Sblumnya thn 1641 Malaka takluk ke tangan Belanda, dan kemudian 1660 Gowa Makasar jg taklut ke tangan Belanda sehingha Portugis pun banyak menyerahkan koloni nya kpd Belanda
Lewonama yg berganti nama menjadi Larantuka pun mnjadi bagian koloni Portugis.
Perpjndahan msyarakat koloni Prtugis baik itu dari Malaka,Gowa dan Lohhayong ke Lewoinama itu disebut sbgai Larartuqueiros (org2 Larantuka), atau Belanda mnyebutnya Zwarte Portugesen (Portugis Hitam)
Dlm bhsa Lamaholot disebut Ata Sina Malaka.
Dlmn perjalaan waktu thn 1665 ,raja ke 10 Larantuka di baptis dg gelar Don Fransesco Ola Adobala Diaz Viera de Godinho.
Dlm tatatan hubungan sosial msyarajt Lamolot dikenal dg 4 fungsi yaitu Ama Koten, Ama Kelen,Ama Hurint,Ama Maran dlm simbol Upacara Kurban.
Koten pegang kepala, Kelen pegang kaki,Hurint potong leher dan Maran angakt doa.

Nama Flores sendiri berasal dari  " Cabo de Flores" (Tanjung Bunga), nama yg diberikann oleh S.M Cabot, pelaut Iberia Portugis thn 1544, kemudian thn 1636, nama Flores itu secara resmi digunakan oleh Gub Hindia Belanda Hendrik Brouwer.

Para Antropolog Barat yg datang meneliti budaya Lamaholot dn sejarah  kerajaan Larantuka dimulai dari Erns Vatter, Rayomd Keneddy, Paul Arnt dan terakahir RH Barnes.

Dlm hubungan Sosial org Serani Larantuka (Portugis hitam)  mnjadi bagian dari koloni Portugis, tp juga mereka memilik otonomi2 khusus, contoh raja Laratuka memberikan hak khusus kpd Konga dn Wure, yg adlh  koloni portugsi hitam dg nama Pou Abrigado, sblumnnya jg itu ada pd Pou Lentukan,dialek utk Org Nagi Larantuka yg skrg  tinggal di sekitar kapela Tuan Ma.
Cendana mnjadi faktor utama Solor menjadi incaran sejak jaaman Majpahit, Ternate,Portugis hingga Belanda. Galiyo sendiri berarti daerh penghasil Cendana dlm bhs Sangsekerta.
Rivalltas Belanda dn Portugis juga melibatkan kerjaan Islam di kepulan Solor yg dikenal dg persekutuan Solor Watan Lema (Lohayong,Lamakera,Terong, Lamahala dan Lebala).

Poirtugis dg dukungan kerjaan Larantuka bisa meyerang Benteng Belanda di Lifau Timor thn 1640 dn kemudian Portugis Hitam menang  Perang Penfui thn 1749, hinggha membuat aliansi dg kerajaan di Timor, tetapi juga ada persoalan antara Portugsi hitam dg pemrintahan Portugis di Larnttuka yg meyebabkan Gubernur Portugis pindah dn kemudian menetap di Dili Timor Leste.
Pmerintah Hindia Belanda yg mengambil alih VOC tn 1799 memnfaatkan ini utk.memperlemah Portugis, mula2 Ende ditalukankan thn 1838, lalu dg dukungan aliansi Solor Watan Lema pd thn 1839 kmdian Larantuka di serang.

Baru thnn 1851  dilakukan perundingan antara Belanda dn Prtugis, hingga 20 April 1859 kwt Traktat Lisabon dittdtangi bhw wilaayh Timor Barat disershkan kpd Belanda olh Portugis. Akhirnya Larantuka pun menjadi koloni Hindia Belanda.

Belanda yg lebih dominan Protestan nya datang ke Larantuka tp krna saat itu Belanda di bawah koloni Perancis dan diakui hak2 pengurusan kebebasan beragama, mk Larantuka tetap dg Katolik. Saat itu raja Don Gaspar Seberang DVG mnerima Belands dg sdmboyan :
 Bendera boleh berganti tp kami tetap Serani.
Secara ex officio raja Larantka adlh Presidenti Confreria sejak saat Don Fransisxo Ola Adobala menjadi raja hingga hari ini.
Confreria adlh oficial dari tata keloala Serani Kerjaan Larantuka.
Selain Ola Adobala yg meyerahkan tongkat kerjaan ke peindungan Bunda Maria juga pd tgl 8 Sept 1887 raja Lorenso Usineno 2 DVG menyerahkan kerajan Larantuka kedalam perlinndungan Bunda Maria sejak saat itu Maria  disebut Renha Rosari.
Dlm tradisi itulah dikenal dlm teologi Katolik Per Mariam ad Jesum, sehingga Maria mnjadi sentral iman dan adat Serani org Larntuka.
Dan pd tgl 8 Set 1954, uskup Larantuka Mgr Gabriel Manek menyerahakan tongkat keuskupan dioses Lrtka kpd Maria
Dg semboyan Maria Protegente.

Hubungan antara Kerjaan Lrtka dan hirakis katolik lwt keuskupan Sunda Kecil yg didirikan thn 1913 di Lahurus ,Timor dn kmudian  dipindahakn ke Ende, adlh mengembalikan  kekuasaan Raja Larrantuka sbgai Kepala Gereja kpd Uskup. Ingat bhwa selama masa Portugis semua kehidupan iman orang Larantuka berdasrkan Tradisi, tanpa sentuhan langsung yg berarti dari Hirakis Gereja.

Hubungan tsb diatur dlm Statuta 1947 yg ditandatangi oleh Uskup Sunda Kecil Mgr Leven Svd.
Statau tsb mengatur pembagian tata kelola yg sdh ada,,yaknj urusan ajaran katolik,dogma,liturgis diurus oleh klerus dibawah Hirakis Gereja. Sedangkan urusan Adat Serani sperti kapela,tori.semana santa dan prosesi Sesta Vera Jumat Agung tetp mnjadi otoritas raja Lartka lewt Confreria. Confreia itu semacam birokrat atau pamong prajja di pemriitahan.
Dlm kerjaan Lrtka adlh istilah Raja dan Raja Kedua.
Raja adalah turunan keluarga DVG dan raja kedua adlh wakil raja atau istilahnya Wardemer
mnjadi hak keluarga Blanterang deRosari yg merupakan keturunan dari Keroko Pukeng.
Raja mmeiliki Kapela Tuan Ma, dn Raja Kedua memiliki Kapela Tuan Ana.
Dan Semua suku2 semana (ada 13) memiliki kapela dan kapela kecil yg disebut Tori.Suku semana tsb adlah
1.Suku Raja Ama Koten DVG
2. Suku Raja Lewokea Aliandoe
3.Suku Raja Ama Kelen Blanterang dRiosari
4.Suku Aikoli Kapitan Jenntera
5. Suku Kabelen Resiona
6.Suku Kabelen  Kabu Lewai
7. Suku Riberu Miseri dCampo
8.Suku Sau Diaz Pohon Asam
9.Suku Dasilva Amakelen Balela
10 Suku ama Hurint  Lamury
11. Suku Fernandez
 Ama Maran.
12. Suku Riberu  daGomez
13.Suku Lewerang

Dlm tata kerajaan Lrtka, Pou Suku Lema adlh dewan penasihat raja sekaligus punya Hak memilih Raja.
Pou yg pernah ada,Pou Waibalun,Pou Balela,Pou Lebao,Pou Lawerang,Pou Lewolere,Pou Lentukan,Pou Konga dan Pou Hure
Sdngkan Kakang Lewo Pulo adlh raja2 kecil/kepala Haimente yg tunduk pd Raja Lrtka lwt upeti,bea, pajak atau biasa di sebut blasten.
Kakang2 tsb adlh
Kakang Mudakeputu,Kakang Lewolema,Kakang Wolo,Kakang Lewoingu,Kakang Lewotobi,Kakang Kiwangona,Kakang Hadung Boleng,Kakang Horowura,Kakang Lamelera,Kakang Hadakewa,Kakang Lewoleba,Kakang Pamakayo,Kakang Lewolein

Tradisi dlm.kerajaan Laranturka terkait Presidenti Confreria, jika Raja berhalangan krna soal susila (jentiu), maka Presidenti dijabat dari kalangan Raja Kedua.
Dlm kondisi yg tidak kondusif pun selalu di ambil atau diputuskan sesuatu terkait suksesi raja.
Contoh selalu ada wakil Raja atau Raja Kedua yg diangajt menjadi Raja.
Wkl Raja yg pernah mnjdi raja adlh Constatin Kone, Lois Blanterangg, Antoni Blanternag, Trimuvirat yakni Payong Blntersng,Demon Blanteramg dan Emanuel Monteriro.

Bgitupoun dlm tradisi yg menjadi Prokodor Confreria biasa nya diambil dari kaum terdidik dan memiliki moral yg baik, sprti Guru2 (contohnya Guru Penilik Yose Badilangu dan Guru Emanuel dOrnay) .Selain jabatan itu ada jabatan Scriban, Mesti, Lajanti dll.
Sedangkan dalam 8 armida pd prosesi Sesta Vera Jumad Agung adlh
1.Armida Miseri Cordia dari suku Dasilva  Muluwato Pante Besa
2.Armida Tuan Meninu dari Suku Sauh dan Rewido
3.Armida Santu Philipus Balela
4.Armida Tuan Trewa Kapitan Jentera
5.Armida Mater Dolorosa Tuan Ma Pante Kebi Batumea
6.Armida Benteng Daud Pohon Sirih
7.Armida Kuce Istana Raja
8.Armida Tuan Ana Lohayong

Kapela Tuan Ma adalh milik keluaraga Raja DVG.
Suku2 Semana itu punya jadwal Mengaji dalam bulan Puasa di Kapela Tuan Ma yg diawali pd jumat pertama stlah Rabu Abu, dan diakhir pd Sabtu sblum Minggu Palma
Suku2 semana sprti Riberu Miseri dCampo,  Riberu da Gomes dll  di sekjtar kapela Tuan MA dan  Mama Muji lah yg mengatur lilin,Mengaji,  dan perlengkapan pakaian Tuan Ma.
Sdngkan Kapela Tuan Ana adlah milik dari keluarga Raja kedua Belanterang Derosary
Utk urusan  mengaji dan semua urusan rumah tangga kapela Tuan Ana di atur oleh Perpetu dari Suku DaSanto, dan dOrnay secara turun temurun. Dulu oleh nene Speri Da Santo, nene Pei d Ornay, nene Aba Ola DOrnay dilandilannutkan oleh Bapa Tabi da Santo
Utk mengaji di kaplea Tuan Ana tdk diikiuti Suku Semana,,tpi oleh orang Lohayong dan Lokea..didalamnya bnyak Suku Derosari dan Diaz.
Keluarga Derosary di Lohayong dg skuadnya sperti suku Nuhan,  Daton, Doren selalu mengambil peran dlm kegiatan di Kapela Tuan Ana.
Perpetu adlh tugas mengurus semua utusan kapel (ornamen, pakaian, atribut yg dikeluarkan pada prosesi Jumat Agung) mengatur doa, dan buka tutup Kapela. Perpetu jtu juga juga anggota Confreria.

Semana Santa (Pekan Suci) jg disebut Hari Bae, kna saat itu semua org Nagi baik yg petani, atau mencari (sebutan utk mecari makan di laut) yg pergi jauh,akan  kembali utk merayakannya.Semana Santa dulunya adalah semacam hajatan Raja yg diikuti oleh seluruh rakyatnya. 

Sejak 1859 mk kerajaan Larantuka dibawah koloni Hindia Belanda yg berpusat di Batavia.
Secara adminstratif Belanda pun mulai lebih menata daerah2 Timor Barat, mk terbentuklah Residen Timor.
 Kerajaan2 dimasukakan dlm under afddeling yg kita kenal dg sebutan   Swapraja
Sampe dg tahun 1904 mk semua kerajaan yg berada di Timor Barat (skrg NTT) atau jg disebut Kepulauan Sunda Kecil dikendalikkn oleh Residen Timor dan dibagi dlm 3 Afddelinh, yakni Afdeling Timor,Afdeling Flores, dan Afdeling Sumba-Sumbawa
Kerjaan Larantuka pun di thn 1904 menjadi Swapraja dlm tata
Pemrinntaah Hindia Belanda.
Stlh  Lrtka diserhkan ke Belanda mk kekajatolikan (baca: Serani) pun banyak dipengaruhi oleh Belanda.
Akiibat Belanda di jajah Persncis 1799-1815 mk Lois Napolen adik.dari Napoleon megirim Dandles jd Gubernur Jenderal di Batavia,
Sblum nya thn 1612 -1799 VOC melarang kehidupan agama Katolik di Hindia Belanda, tp krna revolusi Perancis mk konstitusi Belanda mengakui kebebasan Beragama, mk thn 1807 dibenrtuk Prefektur Apostolika di Batavia (cikal bakal Keuskupoan Agung Jaktrta skrg)
Mk Misi lewat prefektur apostolika mengiirm pater Sanders imam diosesan yg kemudian dilanjjtutkan oleh pater Fransen dan Pater Metz SJ atas ijin pemrintah Hijndia Belanda mendikirkan sekolah pertama dg bahasa pengantar Melayu di Lrantuka thn 1862 dan thn 1879 dibuka sekolah khusus wanita oleh suster2 Fransisken.
Kemjdian dibuka sekokah teknik dan sekola guru di Lrtka. Seetalh itu Misi di Laranatuka di serahkan dari Ordo Jesuit ke  SVD.
Kemudian dibentyk Vikariat Apotolika Sunda Kecil mula2 di Lahurus Timor, lalu pindah ke Ende,  dari Mgr Noyen SVD, Mgr  Vastralen SVD, Mgr Leven SVD,  hingga dimekarkan mjadi 3 keuskjpam yakni Ende, Larantuka dan Ruteng,  pd 8 Maret  1951 di Larantula  dibetuk Vikariat apotolika dg  Uskup Lartka pertama adlah Mgr Gabriel Manek SVD
Larantuka pun menjsdi pusat pendidikan di Keuskupan Sunda Kecil.
Thn 1913 pemrintah Hindia Belanda mmudian memberikan sebuah Statblad, semcam subsjdi yg dikelola oleh Zending Protestan  dan Misi.Matolik di daeeah Sunda Kecil..Stabald tsb bernama Flores Soemba Timor Regeling dibidng pemddikan kemudian dperluasa di bid kesehstan dan infrastruktur dasar. Misi Katolik mengjrus Flores, Belu, Timor Tenga Utara,Sumba Barat,  sedangkan Zending Protestan mengurus Timor Tenga Selatan,  Kupang,Sabu,Rote,Sumba Timur dan Alor.
Raja Lartka Lorenso Usineno yg meyerhakan tongkat kpd Maria Renha Rosari adlh salah satu yg diperisapkan oleh pater Fransen dlm sekolah tsb. Artinya Misi Katolik Belanda mempersiapkkan dg baik SDM nya orang Larantuka.

Lalu Bagaimana dg Hari ini dan kedepannya.
Sy pernah usulkan sperti ini (sy copas lg tulisan sy  bebrpa tahun lalu)
Tradisi Semana Santa adalah adat Serani orang Larantuka sejak dahulu yg tdk terlepas dari kerajaan Lrtka yg nota bene adlh kerajaan katolik. Raja Lrtka dahulu selain kepala pemerintahan kakang lewo pulo, kepala adat pou suku lema, beliau jg kepala gereja dg jabatan presidenti konfreria..konfreria adlh badan/ordo awam yg mengurus kekatolikan msyarakat serani kerjaan Lrtka..msyrakat serani kerajaan Lrtka mendiami wilayah Nagi Tua (Dari Pante Besa sampai Sau Rewido), Wure dan Konga..msyarakt serani kerajaan Lrtka bisa disebut jg suku2 semana..tatanan ini berjalan sejak jaman Portugis hingga jaman Belanda..sejak vikariat apostolik hadir di kep.sunda kecil (kep.nusa tenggara) mk peran kepala gereja tsb diambil oleh uskup..thn 1947 Mgr Leuven mengeluarkan Statuta yg mengatur hub ini..Sttauta ini mengatur hub antara msyrakat serani kerajaan .Lrtka dg gereja sbgai hirarki..disamping itu gereja jg mennghormati tradisi2 yg sudah ada sejak dahulu dan msh dipelihara oleh msyarakt serani baik itu raja,confreria dan suku2 semana nya..sejak peralihan swaprwja ke pemrintahan republik indonesia mk ini peran raja pun semakin menurun..tetapi tradisi2 ini msh dipelihara dg baik sbgai adat serani orang Lrtka ..dlm.persperktif kekinian mk utk mengatur hub inter-antar msyarakt serani, kerajaan Lrtka, gereja, dan pemrintahan kab flotim dlm hal tata kelola yg berhubungan dg segala hal baik itu perayaan, cagar budaya situs2 tua, ornamen2, aturan2, tradisi dll..mk pemda flotim, dprd,dan msyrakat serani Lrtka perlu duduk bersama utk buat PERDA yg mengatur hal ini..
dlm.Perda itu perlu ada Badan Publik yg terdiri dari unsur2 yg disebut di atas..dan tentu keanggotaannya dipilih baik sbgai ex officio atau jg krna.keturunan, kompetensi dan keahliannya..dg ada nya perda mk ada nomenklatur yg mengatur anggran, krna ini bersifat partisipatif mk tentu ada azas transparan dan akuntabel..sblum ada perda mk perlu ada pemahaman bersama terkait perpsektif ini..dan ini tentu perlu waktu..ini tentu bs menjadi warisan berharga bg anak cucu esok lusa..sehingga ktorang semua bs punya pegangan bersama krna pemerintah jg sdh buat program Sister City antara Larantuka dan Fatima, dg adanya  perda tsb mk ada acuan  bersama yg mendasari program2 tsb.
Spirit Perda adlh Tata Kelola..kita tahu bhw mngelola urusan sebesar tradisi semana santa tentu melibatkan banyak pihak..mulai dari hubungan internal antara suku semana, hub antara keluarga raja- conftria dg suku semana, hub antara hiraki - konfrerua ..selain itu jg tentu ada kaitan dg peran pemerintah dlm hal.ini pemkab flotim..ambil contoh, sederhana saat prosesi kan diperlukan penutupan jalan dan pengaturan lalu lintas laut dan darat, maupun perpindahan orang dan kendaraan, tentu itu menjadi domain pemerintah..ambil contoh saat tragedi gonsalu saat prosesi laut beberapa thn lalu.kan mesti ada yg mengatur dan harus memliki otortitas trkait keselamatan pesiarah...selain itu jg situs2 sejarah yg ada hub dg semana sprti kapela dan tori perlu di jaga dan dilestarikan lwt cagar budaya dan itu tentu ada peran pemeintah..slama ini kan bantua.n pemerintah hanya lwt bansos, mk perlu dilembagakan lwt perda shingga ada nomenklaturnya sendiri..pertanngungjawabannya pun lebih trasparan dan akuntabel krna tentu diaduit..Tata kelola itu kan sistem..jd dg ada nya perda mk tentu lebih sistematis..selama ini kan sperti ada overlappjng pengurusan..pemKab Flotim  lwt sekda ada panitia nya, dewan.paroki jg panitia sendiri, suku semana jg sendiri,Coinfreria jg sendiri, keluarga kerajaan jg sendiri.Maka perlu lembaga publik yg mengurus ini, pendasarannya krna ini hajatan nya publik mk harus ada partisipasi publik..tentu ada keterwakilan dari semua unsur yg terkait..contohnya lembaga publik sprrti Badan Akrediatasi Nasional, komnas ham, komnas perempuan,Badan Zakat Nasional.dll. artinya keanggotaannya dari Masyarakat,  Pemrintah menyediakan Kesekertaritan dan Anggrannya.  Hhakekatnya komisi /lembaga ini memiliki kewenanagna yg diatur oleh regulasi dlm hal ini.perda Ttentu msh banyak hal2 lainnya yg dibicarakan dan didiskusikan.dan Hal ini butuh waktu dn partisipasi semua elemen msyrakat. Semana Santa ini kan sdh mendunia jd perlu TATA KELOLAH yg lebih baik lagi.
Semana santa itu kegiatan budaya yg berbasis agama, bs jg keg. agama yg berbasis budaya..sy  menyebutnya dg istilah Adat Serani orang Nagi Larantuka..dlm tata urutan perundangan yg berlaku di NKRI , Perda ada dlm urutan terakhir stlh  UUD, TAP MPR,UU,PERPU,PP,Kepres.,artinya dg perda mk kuat secara hukum. apalagi dlm.era otonomi sprti skrg ini, banyak kewenangann pusat yg bs didelegasikan ke daerah..soal kegiatan2 semacam.ini ini bs kt liat di daerah2 lain DKI, Bali, Yogya, Sumbar, dll..ini soal tatanan hukum  yg ruang lingkupnya lebih luas dari sk bupati atau sejenisnya...apalgi terksit anggran..krna sdh ada perda mk dlm penyusunan anggrn mk itu otomatis.menjadi pos anggran..menjadi nomenklatur sendiri..tugas pemerintah itu kan adlh menjamin dan mengatur agar segala hal yg sdh ada di.mayarakt bs berjalan dg baik..sekali lg ini adaslah TATA KELOLA..dan itu adlh asas pemerintahan yg baik dan benar...apalagi pemda flotim sdh mencangakan program.Sister City..mk kalo ada dana hibah luar  negri atau dana Kementrian Lembaga atau dana transfer daerah terkait kegiatan semana santa mk landasan hukumnya lebih kuat krna sdh ada perda.

Lalu bagiamana dg Pemkab Flotim hari2 ini.?
Peran pemda flotim baru sampe pd Panitia yg bersiaft insenditial, mash Ad Hoc, artinya tiap tahun pemkab buat paniita lwt Sekda krrja sama dg paroki katedral dan confreria dan
Pemkab jg baru bisa atur keamanan, juga beri info ke pesiarah, juga mempersiapkan standar akomodasi, dan menyedikan akses transpirtasi. Pemkab masih Gagap menghadapi Hal ini. Mengapa bgitu, karna pemkab Floitim tidak punya Pengetahhan Yang Komprehsif.
Supaya jangan terkesan "Tecoro" mk  perlu dikomunikasikan secara terus menerus dan saljng percaya, inter-antar ketrunana raja Lrtka,Cionfferia,suku semana,Hirarkis Gereja, pemkab, dan Msyarakt Diaspora Flotim.
Perlu diingat saat Statua 1947 yg dibbuat oleh Mgr Leven itu, Larantuka dipimpin oileh sebuah Pemrintahan yg Sah yakni Raja Laranutka sbgai Kepala Swparaja Yg sekalgus Presidenti Confreria. Waktu itu belum ada kabupten Flotim ,kabupoaten Flotim baru ada thn 1958 lwt UU Pemeribtahn Daerah.
Maka pemkab Fliotim Dan Dprd Flotim Jangan Gagap lagi, knrna  secara empiris dan konsiderasi hukumnya Sudah Pernah Ada. Dan yg penting Pendekatannya harus Bottom Up,  Jangn Top Down.Tentu ini butuh waktu, jangn tergesa2. Orang  Nagi itu butuh didengar. Biarlah mereka bicara dulu. Kasih waktu smua stakeholder bicara. Kalo mereka semua itu tidak diakomidir maka mereka akan protes, bahasa Nagi nya Kungkang.

Mestinya  dg Stauta peran Confreria harus lebih dioptimalkan. Dg Statuta bisa dimaknai bhw secara organ, setengah badan nya milik Uskup Lrtka, setengah badan milik Raja  Lartka. Hirakis Geraja kan punya Direktur Agung yg dijabat Romo Deken Larantuka dan pastor Parokli sbagi Direktur. Selama ini baru pada fungsi2 moderator. Untuk itu Hirakis  tidak saja saja menguurs urusan pembinaan spritual sprti rekoleksi, retret,  tapi secara organisasi semua angggota Confreria hrus ditingakt kompetensi dan kapasitasnya. Harus ada Capasity Building. Mesti ada Training2 soal  tema/topik diluar bdang kerohanian. Ingat Confreria Itu sejak awal adah organisasi Modern,  sudah punya standar Eropa.
Memang sejak Konsili Vatikan Ke  2, peran Serikat Awam lainnya menjadi lebih nyata. Confreria slama ini  diperlakukan sprti serikat awam lainya, padahal meraka smesti perlu perlakuan khusus. Kesannya mereka seprti Pembawa Bendera saja  saat acara pengubiuran dan prosesi. Untuk itu agar semua umat Larantuka khususnya generasi muda dan milneal ini yg sudah kawin dn memneuhi syarat lainya agar ramai2 mendaftar mnjadi anggota Confreria
Ingat pd esensial nya Tradisi Semana Santa ini milik umat Kerajaan Larantuka, milik Raja Larantuka, milik suku2 semana  yg secara oficial atau Organize Committe nya dijalankan oleh Confreria. Lihat Don Servus anak dari Raja Loirenso,  sejak thn1980 an beliau masuk mjadi anggota Confreria dari pake Bernika, terus pake Opa hingga dj Presidenti.
Statuta 1947 diharapkan mnjadi rujulan bersama semua stakeholder.
Memang selalu ada ekses yg timbul antara hubungan Confreria, suku semana, raja dan Hirakis. Confreia juga acapkli sering dicurigai membuat "Tarif " utk umat yg mau jadi Tuan Mardomu. Ada kesan boros, dan "komersial". Namun kadang ada semacam  "keluhan" bhw  mengapa semua kotak derma itu lansgung diserhakan ke Paroki dan Keuskjpunan. Semua Ada pasang naik dan pasang surutnya. Org Nagi Serani Tua selalu  merasa diirnya lebih Serani dari yg lain. Secara sosial dan history ini bs dipahami,tapi dg berjalannya waktu proses asimilasi itu sudah samgat cair. Kaweng Gate, sdh lama hidup bertetangga, Itu akan membantu proses asimilasi tsb. Bberapa Prokador Confreria itu seprti almhrum nene Guru Yose Badilangu kan bukan orang Nagi, beliau dari Lamalera, atau Guru Manu dOrnay beliau dari Lewolaga.
Dulu sektr tahun 1960 an prosesi Semana  pernah tidak dikuti oleh Klerus, tapi akhirnya baik juga hubungan tsb. Atau  saat ada kejadian Peragaan Prosesi Kece di depan Kapel Tuan Ana thn 1989, kpd turis asing dari kapal pesiar. Atas kejadian itu Mgr Darius Nggawa Svd dg tepat melakukan suspen (penonaktifan sementara)  kpd pengrus Coinfreria (prokador dan laiinya) .beliau mngacu pd Stauta bhw ijin buka kapela itu sdh dilakukan oleh keluarga Blanterang dRosary, sehingga yg kena suspend adlh prokador dan pengjrus lainnya.
Atau contoh yg lain, dahulu Prosesi Tuan Meninu tidak seramai sekarg dan  smpat vakum,krna pater Raymod dari Filipina ,pastor Paroki SanJuan Lebao saat itu melarang umat dari KotaSauh dan Rewido utk Mete menemani Tuan Meninu di rumahnya nene Kistong Diaz di Pohon Sirih, krena misa Cium Salib Jumat Agung di Lebao jd sepi. Saat thn 1983 bupati Soliwoa mnjabat,mk beliau diajak om Jhoni Aliandoe, wartawan Sinar Harapan yg juga  anggota suku semana bertemu Om Sipri Monteiro mntan bupati dsn Uskup Darius, dari hasil diskusi tsb mk Bupati Soliwoa berketetapn untuk menghidupi Prosesi tsb dan pemkab Flotim mnjdi "Tuan rumah" dari Prosesi tsb, shingga sjak itu Bupati dan tamu pemkab selalu ikut dalam bero/perahu yg membawa Tuan Meninu. Bas Lois Djawa sbgai admnistatur Plabuhan Larantuka mengkodirinir semua kapal dan perahu utk ambil bagian dlm prosesi. Dan jaman bupati Hengki Mukin  lebih meriah lagi peserta nya termasuk peledang2 Lamlaera krna ikut mengimplementasi program Visit Indonesia Year. Ini sebuah contoh hubungan yg Baik.

Kita juga sdh pernah buat Panitia Lima Abad, undang banyak Pesiarah,tapi setelah itu banyak program tdk bisa diimplementsi. Bhkan stlah Presiden Portugal datang berkunkung ke Indonesia Jaman Presien SBY,  beliau sangat mmeperhatikan situs2 bekas penungggalan Portugis di Indinesia. Presieden SBY perintahkan Menteri Mari Pangestu utk perhatikan Larantuka secara khusus. Ada Tim Pemkab Flotim yg menjajaki dg kunjungan ke Fatima, tpli hasilnya sampai skrg tidsk dirasakan secara ekonomi oleh msyarakat Larantuka dan Flotim pada umumnya. Bupati  Felix sdh punya program Sister City, sdh ada hasilnya sprti Taman Kota, krna beliau tahu kota2 pesiarah di Eropa sprti Fatima itu punya lapangan terbuka /alun2, orang Nagi btau Pleng. Mk beliau mengggags Taman Kota sbgai ruang terbuka. Atau bntuan pemrintah Portugal dibangun  fasilitas pendukung sprti Dermaga Pante Palo dan Tana Merah.
Kita semua perlu saling berkomunikasi dg intens,rendah hati dan produktif sehingga semua Tahu Diri, Tahu Posisi masing2 sehingga Tidak Gagap lagi.
Kemnterian Pariwisata yg difasilitasi oleh masyarakt Diaspora Jakarta (Saya, Icad umbu, Adi Geremu)  sdh mengundang Pemkab Flotim utk memasukan Larantuka sbgai anggota Jaringam Kota Pusaka Indonesia. Sayang nya Pemkab Flotim ini mau jalan sendiri2 saja. Komunikasi nya buruk. Pdhal festival di Karangsaem Bali  itu pemkab Floitim hanya diundang sbgai Partisipan. Akibat tidak tahu,gagap dan "tecoro",akhirnya timbul Kontra,kecaman dan Tangggapan  Negatif dari publik.
Gubernur NTT Viktor Laiskodat dan Kemtrian Pariwisata di era Presiden Jokowi sdh punya progran bhw Semaan Santa adalah Ikon Wisata Rohani .sehingga  meraka  jg sdh siap bantu pemkab Flotim. Bntuannya adlh sprti yg ada dlm Konsep Sister Citinya bupati Felix Fernndez. Rehabilatasi siitus2 sejarah, serptri kapela, tori,Istana raja,  kampung2 Tua di sekitar kapela Tuan Ma,Tuan Ana, Armida, Kapela Tuan Meninu, kapela Miseri Kordia.dll.  Dan juga tak kalah pentingnya  kapela dan Prosesi Di Konga dan  di Wure yg meruppakan bagiaan integral  dari Semana Santa Kerjaan Larantuka.
Areal sekitar kapel Tuan Ana di Lihayong kan banyak sdh dijual dan dibangiun hotel.Untuk ktu  harus dibeli ulang oleh pemkab Flotim, dijadikan cagar budaya. Bangun Confreira Center, bangun Museum dan buat Database ,Buat semacam teater keong emas, sehingga tdk perlu bawa ornamento Barang Sengsara ke luar daerah, tapi pesiarah  bs lihat.visualisainya saat mereka datang ke Lartantuka  di luar waktu Prosesi. Bgjtupun bantuan pelatihan guide bagi semua komponen suku Semana dan Confreira, juga  Pelatihan Home stay bagi rumah2 masyarakt Larsntuka utk standiarirasi kunjungan wisata rohani yg berstandar nasional.
Hubungan sesaama umat pun mesti lebih ditingkatkan,  sprti saat Sanggar Fanfare milik keuskupan Larantka mau pentas Napak Tilas Tuan Ma,  akibat komunikasi yg buruk, diam2 tanpa Kordinasi dg Suku semana dan cionfreriria,  akhirnya karya seni yg  bgitu baik tsb gagal pentas lagi dan disalhartikan dg Tumball dan Kutukan saat peristiwa tenggelamnya kapal yg muat pesiarah prosesi laut bebrapa tahun lalu.

Tentu Budaya dan Alam Flotim bukan Hnya SemanaSanta. Flotim sangat kaya dg panorama Alam dan pesta2 adat yg unik.Dg Semana Santa yg sdh jadi Ikon itu lah , mk potensi2 wisata lainnya akan mndpt dampak potsitif nya. Dg demikina ada dampak ekonomi secara berkelanjutan bagi masyarakt Flotim Krana bagi orang. Eropa, Larantuka adlah jejak sejarah panjnag mereaka sejak abad pertengaahn dan hari ini mereka bs nikmati lewst Prime Time di media eletronik, baik TV maupun. Medsos. Dg Tata Kelola yg baik dan Profesional mk pesiarah Domestik dan Mancanegara bisa lebih extend atau memerpanjang waktu kunjungn mereka. Kita bisa lihat dan belajar dari bagiamana  pemerintah, dunia usaha dan masyarakat adat Bali memperoleh benefit postif dari wisata Alam dan Budaya Bali. Begitupun bagiamana pemerintah Israel,Italia,Portugasl,Perancis memgelola wisata Rohani mereka.
Kita smua harus belajar dari bgitu banyak pengalaman ini.
Memang bagi Orang Serani Nagi memaknai Semana Santa Tuan Ma dan Tuan Ana ini sperti ungkapan : Ketorang Lahir jo Cruz banti data turong, dan nanti Ktorang Mati po di kaki Tuan. Sesederhana itu. Mesti nya dg kekayaan Tradisi dn Iman ini tentu lebih membuat kita semua menjadi Dewasa dan Sejahtera.

Tabe.
Fransiskus Roi Lewar
Pemerhati budaya dan pariwisata.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MENELUSURI KEBERADAAN PT. ASA MUTIARA NUSANTARA (PT. AMN) DI PULAU KONGA, DESA KONGA, FLORES TIMUR

TENTANG KERAJAAN LARANTUKA

SEMANA SANTA (HARI BAE) KONGA